Optimalisasi Teleskop Matahari di Observatorium Astronomi ITERA Lampung untuk Studi Evolusi Prominensa Matahari
Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kemampuan instrumen yang dimiliki Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) ITERA untuk pengamatan dan pengukuran prominensa sebagai indikator aktivitas Matahari. Adapun aktivitas Matahari yang menjadi fokus utama pada tugas akhir ini yaitu, Prominensa Matahari. Pengamatan hingga analisis bentuk serta ketinggian prominensa dari waktu ke waktu dilakukan guna mengetahui evolusi prominensa Matahari serta detail yang dihasilkan dari tiap kombinasi instrument yang digunakan.


Pengambilan data dilakukan berdasarkan kombinasi instrument dari OTA (Optical Tube Assemblies) Coronado Solarmax 70 mm, dan Coronado Solarmax 90 mm; kamera ZWO ASI178MM, ZWO ASI533MC Pro, dan Canon EOS 5D Mark IV; serta pikulan iOptron CEM60, dan iOptron ZEQ25. Pengambilan data citra Matahari akan berfokus pada 2 hingga 3 aktivitas Matahari pada pinggiran Matahari menggunakan filter hidrogen alfa atau H-α. Pengamatan dilakukan selama 10 hingga 15 hari cerah dengan periode waktu pengamatan yang sama pada tiap kombinasinya. Citra yang telah ditumpuk kemudian dilakukan peningkatan kontras citra dengan menggunakan metode dekonvolusi Lucy-Richardson, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran ketinggian prominensa. Ketinggian prominensa yang telah diperoleh selanjutnya divalidasi menggunakan ketinggian prominensa dari data citra H- yang diamati oleh NSO (National Solar Observatory) Observatorium Mauna Loa.
Hasilnya, kombinasi dari kolektor Coronado SolarMax 70 mm, dan detektor ZWO ASI178MM diketahui menghasilkan citra dengan kualitas terbaik dibandingkan dengan kombinasi lainnya dan menghasilkan daya pisah Rayleigh sebesar 2,36” dan resolusi spasial sebesar 1,24”/piksel. Detektornya yang monokrom menghasilkan citra dengan detail yang lebih tajam dibandingkan dengan citra yang dihasilkan oleh ZWO ASI533MC Pro. Salah satu daerah kajian prominensa yang diamati yang berada di 20° hingga 40° lintang selatan Matahari menunjukkan adanya laju perubahan ketinggian sebesar ±12,04 km/menit dan diperkirakan puncak evolusi terjadi pada pukul ± 01.00 UTC, 21 Juli 2022.

Nama : Muly Prety Mahayu
NIM : 119290005
Wisuda : Maret 2023