Pemetaan Daerah Rawan Longsor Berdasarkan Analisis Logika Fuzi di Kota Bandar Lampung

Published by admin on

Tanah longsor menjadi salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak korban jiwa, terutama jika terjadi di daerah perkotaan seperti Kota Bandar Lampung. Analisis penelitian ini menggunakan nilai linguistik dari himpunan logika fuzi terhadap parameter-parameter yang telah diberikan bobot dan diberi skor seperti curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, jenis batuan, dan tutupan lahan.

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai yaitu hasil pemetaan daerah rawan longsor dengan kerawanan terluas per kecamatan menghasilkan bahwa wilayah Kota Bandar Lampung didominasi oleh tingkat kerawanan rendah dan sedang. Terdapat 9 kecamatan dengan tingkat kerawanan rendah. Hasil validasi pemetaan dengan data kejadian yang tercatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung menghasilkan tingkat kesesuaian sebesar 80%. Hasil validasi kerawanan terluas dengan hasil kejadian menunjukkan bahwa penelitian ini 26,7% lebih baik dari penelitian Isyraqi, dan 10% lebih baik dalam kesesuaian kerawanan terluas dibandingkan dengan penelitian Sulistiono. Hasil survei kepada 14 responden di wilayah Kecamatan Panjang dan Sukabumi menghasilkan 22% (3 orang) responden mengatakan daerah mereka memiliki kerawanan rendah, 36% (5 orang) responden mengatakan daerahnya memiliki tingkat kerawanan sedang, 21% (3 orang) daerahnya memiliki tingkat kerawanan mengatakan tinggi, dan 21% (3 orang) responden mengatakan daerahnya memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi.

Peta Kerawanan Tanah Longsor Perkecamatan Hasil Penelitian

Saran dari skrispsi ini yaitu dapat menambahkan parameter lain sebagai pertimbangan untuk membuat pemetaan daerah rawan longsor, seperti parameter ketinggian tempat (elevasi) dan data daerah aliran sungai (DAS). Data tersebut dapat digunakan karena kemiringan lereng dapat memengaruhi DAS dan ketinggian. Dapat menggunakan sumber data tutupan lahan terbaru yang bersumber dari Instansi pemerintah di Kota Bandar Lampung, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dan Dinas Perumahan dan Permukiman (DISPERKIM) Kota Bandar Lampung. Memperbanyak sumber data data curah hujan yang digunakan, misalnya data curah hujan dari instansi lain yang ada di Provinsi Lampung. Dapat menggunakan sumber lain untuk menentukan nilai linguistik dari logika fuzi yang dipakai dalam pemetaan, misalnya nilai linguistik menurut Zadeh. Nilai fuzi yang digunakan dibuat lebih lebar, agar dapat menghasilkan peta hasil logika fuzi yang lebih baik.

Nama : Deva Sulistiono
NIM : 120290012


Wisuda : Juli 2024