Studi Pengaruh Variasi Sinar Kosmik Terhadap Tutupan Awan pada Siklus Matahari ke-24

Published by admin on

Sinar kosmik berasal dari dua sumber yaitu galactic dan solar yang sebagian besar terdiri dari proton berenergi tinggi. Sinar kosmik ini dapat mempengaruhi proses pembentukan tutupan awan berdasarkan mekanisme ion-aerosol clear air dan ion-aerosol near-cloud. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara intensitas sinar kosmik pada tutupan awan saat siklus Matahari ke-24 berlangsung. Dengan menggunakan metode korelasi silang dan korelasi pearson, sinar kosmik dari empat stasiun yang berada pada lintang berbeda akan di korelasikan dengan tutupan awan total pada wilayah Indonesia, Thailand, Afrika, Amerika dan Antartika saat siklus Matahari ke-24. Dapat disimpulkan bahwa sinar kosmik tidak memiliki korelasi terhadap tutupan awan total. Jarak antara Bumi dan Matahari (aphelion dan perihelion) tidak memiliki korelasi yang kuat terhadap tutupan awan. Gambar 1 dan 2 menunjukkan salah satu hasil dari penelitian ini, dan berdasarkan kategori koefisien korelasi menunjukkan bahwa korelasi intensitas variasi sinar kosmik pada stasiun PSNM dengan tutupan awan pada wilayah Indonesia dan Thailand tidak memiliki korelasi.

Gambar 1 Grafik Intensitas Sinar Kosmik PSNM (Ungu) dengan Tutupan Awan Indonesia (Hitam) dengan Thailand (Kuning)

Gambar 2 Cross Correlation Antara Intensitas Sinar Kosmik (PSNM) dengan Tutupan Awan Indonesia dengan Thailand


Nama : Fariha Maulida
NIM : 118290001


Wisuda : Maret 2023