Kolaborasi Prodi Sains Atmosfer dan Keplanetan-Arsitektur Lanskap ITERA Perkenalkan Tudung Lampu “KuACI” untuk Kurangi Polusi Cahaya

Published by admin on

Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) terus menunjukkan komitmennya terhadap isu lingkungan melalui pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat. Berkolaborasi dengan Prodi Arsitektur Lanskap, tim pengabdian ITERA telah berhasil merancang dan memproduksi tudung lampu inovatif yang diberi nama “KuACI” (Kurung Atur Cahaya Itera). Produk ini hadir sebagai solusi nyata dalam pengendalian polusi cahaya yang menjadi salah satu permasalahan utama di kawasan Dusun 06 Way Huwi, yang berlokasi di sekitar kampus ITERA.

Polusi cahaya adalah salah satu bentuk polusi yang jarang disadari masyarakat. Efeknya tidak hanya merugikan pengamatan astronomi, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia, keamanan, lingkungan, dan pemborosan energi. Berdasarkan penelitian Herzaditya pada tahun 2023, kawasan Dusun 06 Way Huwi menunjukkan penyusutan area langit malam dengan tingkat kecerlangan rendah sebesar 0,081 km² dalam dua tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan peningkatan polusi cahaya yang signifikan, terutama akibat glare dan skyglow dari lampu jalan yang tidak tertutup tudung.

Melalui program ini, tim pengabdian melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari survei kondisi pencahayaan di Dusun 06, perancangan tudung lampu, hingga pembagian tudung lampu kepada masyarakat setempat. Desain tudung lampu “KuACI” yang berbentuk bunga matahari dirancang oleh Septi Maulidyah, dosen Arsitektur Lanskap. Tudung lampu ini tidak hanya untuk mengurangi polusi cahaya, tetapi juga memberikan nilai estetika tambahan bagi kawasan tersebut. Material yang digunakan adalah galvalum, yang ringan tetapi tahan lama, sehingga cocok untuk digunakan pada lampu jalan.

Ketua program, Achmad Zainur Rozzykin, mengungkapkan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian polusi cahaya sekaligus memberikan solusi praktis. “Program ini adalah bukti bahwa pendekatan berbasis ilmiah dapat menghasilkan solusi nyata yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Kami berharap, tudung lampu ini tidak hanya membantu mengurangi polusi cahaya, tetapi juga menjadi inspirasi untuk proyek serupa di masa depan,” ujar Rozzykin.

Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan berharap program ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi yang lebih luas dalam memadukan teknologi dan desain untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Dalam prosesi penyerahan yang dilakukan pada Sabtu, 14 Desember 2024, Bapak Purnomo selaku Kepala Dusun menyatakan harapannya agar produk ini dapat dikembangkan serta disempurnakan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Dengan sinergi antardisiplin ilmu, ITERA terus berkomitmen untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.